Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2016

Ouestion in Autumn

Pada suatu sore di musim gugur, Haru masih belum beranjak dari bangku yang ada ditaman yang sudah ditempatinya sejak tadi pagi. Seharusnya dia tidak berada ditempat ini. Pagi tadi dia sudah bersiap untuk pergi kekampus mengikuti ujian akhir semester. Memakai kemeja putih dipadukan dengan jeans hitam dan sepatu kets kesayangannya serta tas ransel biru tua miliknya, dia sungguh sudah siap menghadiri ujian terakhir disemester ini. Tapi dia justru berhenti berjalan dan memutar arahnya kearah taman kampus disaat kelasnya sudah dekat. Masih ada 30 menit sebelum ujian dimulai. Dia duduk disebuah bangku taman yang ada dibawah pohon. Dia menarik napas, lalu membuangnya, menarik napas lalu membuangnya. Kegiatan itu dilakukannya terus menerus. Ada apa dengannya? Apa dia terlalu gugup untuk ujian terakhir? Apa dia tidak memiliki persiapan? “Apa yang akan aku lakukan?” . Pertanyaan itu terus berulang dikepalanya tanpa bisa dia jawab. “Bulan depan sudah masuk semester baru dan tahun depan a...

Point of view

I just didin’t expect time to fly so fast. Disaat semua sudah berlalu dan kamu merasakan ada suatu hal yang belum kamu lakukan, kamu akan mengharapkan adanya Time machine atau paling tidak kehadiran kucing berwarna biru dan memintanya untuk memberikanmu pintu kemana saja. Bukankah itu lucu? Disaat kita diberi kesempatan untuk melakukan hal itu dengan sebaik-baiknya, kita lebih memillih untuk menundanya. Follow your heart or follow your head, my take is follow your heart but bring your head along. Dia pernah baca quote ini disalah satu cerita favorit dia. Pernah tidak kamu megalami hal ini, disaat kamu harus memilih percaya pada hati atau pada logika? Mungkin ada kita yang memilih percaya pada hati dan akhirnya kecewa atau memilih logika dan akhirnya hasilnya tidak sesuai dengan harapan. Ujungnya sama, kecewa.